PENDIDIKAN DUNIA KETIGA

( KAJIAN TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

DI NEGARA-NEGARA DUNIA KE TIGA )



I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan strategi utama suatu bangsa dalam membangun Negaranya agar

maju seperti negara-negara lain di belahan dunia. Karena pendidikan merupakan

pilar-pilar yang mampu mencerdaskan kehidupan masyarakat agar memiliki sumber

daya manusia berkualitas dan mampu bersaing di era golbalisasi. Namun, faktanya

yang terjadi bahwa walaupun semua unsur Pemerintah di suatu negara telah

berusaha untuk mencapai mutu pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya

manusia yang di harapkan berkualitas, ternyata tidak mudah mencapai hasil yang

di inginkan. Hal ini tentunya karena berbagai faktor yang ada di dalam

masyarakat itu sendiri, serta faktor dari luar seperti penyalahgunaan teknologi

informasi dan lain sebagainya yang dapat menghambat pembangunan manusia di ranah

pendidikan.



Dewasa ini, di negara-negara maju dapat kita lihat bahwa sebagaian besar

masyarakatnya yang berlatar belakang pendidikan berkualitas siap bersaing dan

mampu menciptakan berbagai penemua-penemuan dan pembaharuan teknologi serta

pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat dunia. Kemudian bagaimana dengan

mutu pendidikan negara-negara dunia ketiga yang masih saja di anggap sebagai

negara sedang berkembang atau bahkan negara tertinggal ? Apakah masyarakatnya

juga mampu dan memiliki kesempatan yang sama dalam meraih prestasi yang telah

lama di raih oleh negara-negara maju ? Mari kita diskusikan…





II. IDENTIFIKASI MASALAH



Dalam artikel yang terdapat di situs Wikipedia memaparkan bahwa istilah

subyektif Dunia Pertama, Dunia Kedua, dan Dunia Ketiga, dapat dipergunakan untuk

membagi negara-negara di muka bumi ke dalam tiga kategori yang luas. Kata Dunia

Ketiga adalah istilah yang pertama kali diciptakan pada tahun 1952 oleh seorang

demografer Perancis yaitu Alfred Sauvy, yang bertujuan untuk membedakan

negara-negara yang tidak bersekutu dengan Blok Barat ataupun Blok Soviet pada

masa Perang Dingin. Namun, sekarang istilah ini sering dipergunakan untuk merujuk

negara-negara yang mempunyai Indeks Pengembangan Manusia PBB (IPM), terlepas

dari status politik mereka (artinya bahwa Republik Rakyat Cina, Rusia dan

Brasil, yang semuanya saling bersekutu dengan erat selama Perang Dingin,

seringkali disebut Dunia Ketiga). Namun, tidak ada definisi yang obyektif

tentang Dunia Ketiga atau "negara Dunia Ketiga" dan penggunaan istilahnya tetap

lazim.

Kemudian,sebagian orang di lingkungan akademis menganggap istilah ini sudah

kuno, kolonialis, diskriminatif dan tidak akurat. Namun, ternyata istilah ini

tetap dipergunakan. Pada umumnya, negara-negara Dunia Ketiga bukanlah

negara-negara industri atau yang maju dari segi teknologi seperti negara-negara

OECD, dan karena itu di lingkungan akademis digunakanlah istilah yang lebih

tepat secara politis, yaitu "negara berkembang".

Istilah-istilah seperti Selatan yang Global, negara-negara yang kurang makmur,

negara berkembang, negara yang paling kurang maju dan Dunia Mayoritas telah

semakin populer di kalangan-kalangan yang menganggap istilah "Dunia Ketiga"

mengandung konotasi yang menghina atau ketinggalan zaman. Para aktivis

pembangunan juga menyebutnya Dua Pertiga Dunia (karena dua pertiga dunia

tertinggal di dalam pembangunan) dan Selatan. Istilah Dunia Ketiga juga tidak

disukai karena istilah ini menyiratkan pengertian yang keliru bahwa

negara-negara tersebut bukanlah bagian dari sistem ekonomi global. Sebagian

orang mengklaim bahwa ketertinggalan Afrika, Asia dan Amerika Latin pada masa

Perang Dingin dipengaruhi, atau bahkan disebabkan oleh manuver-manuver ekonomi,

politik, dan militer di masa Perang Dingin yang dilakukan oleh negara-negara

yang paling kuat saat itu.



Di Bidang pendidikan, terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suatu

negara, baik bagi negara berkembang ataupun negara tertinggal, menurut analisa

saya diantaranya yaitu :



1. Sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai

2. Tenaga Pengajar dan peserta didik yang gagap teknologi

3. Etos atau semangat yang ada dalam diri individu tersebut yang kurang

menunjukkan adanya usaha untuk merubah diri kearah lebih baik

4. Kebijakan Pemerintah yang penerapannya hanya bersifat semu dan setengah hati,

sehingga sistem pendidikan yang direncanakan tidak mencapai hasil yang di

targetkan.



Bila ditarik dalam sebuah hipotesa yang masih memerlukan penelitian lebih

mendalam, maka saya berani mengutarakan bahwa sistem pengadopsian pendidikan

negara maju yang di lakukan negara berkembang maupun negara teringgal sebenarnya

bisa diterapkan dengan baik dan mendapat hasil yang di inginkan apabila sistem

yang direncanakan tersebut di realisasikan sebagaimana mestinya. Dewasa ini

negara dunia ketiga mampu untuk mensejajarkan diri minimal sama dengan negara

berkembang, hal ini dapat kita lihat dari negara Republik Rakyat Cina yang

dahulunya termasuk dalam negara dunia ketiga yang tergolong dalam negara yang

memiliki tingkat kepadatan penduduk paling banyak di dunia, kini mampu

memproduksi dan mengeksport berbagai produk hasil percontohan dari negara maju

dan negara berkembang. Dari mainan anak-anak sampai dengan alat-alat elektronik

yang harganya lebih murah, bisa di jangkau oleh masyarakat dengan kelas ekonomi

menengah ke bawah. Walaupun dari segi mutunya mungkin masih jauh tertinggal

namun bisa kita lihat bahwa produk dari RRC mampu merambah pasar dunia negara

berkembang seperti Indonesia. Hal ini tentunya pasti di dukung oleh sumber daya

manusia yang mampu mempelajari hasil pengetahuan dan teknologi negara maju, yang

kemudian mereka pun menciptakan produk yang orang-orang bilang “imitasi” dari

produk yang sebenarnya. Istilah tersebut lantas tidak membuat mereka “patah

arang” karena buktinya produk “imitasi” RRC banyak juga di gunaka oleh konsumen.

Menurut hemat saya, kesusksesan yang di raih oleh RRC juga karena bantuan dari

Pemerintahnya yang Pro terhadap hasil karya anak bangsanya. Dari hal itu pun

dapat dilihat bahwa pendidikan di RRC sudah maju pesat, dan layak untuk di

posisikan sedikit di atas negara berkembang namun belum mencapai pada garis

posisi negara maju. Politik perdagangan yang mereka miliki dan kembangkan

merupakan salah satu contoh pendidikan terapan yang turun temurun berhasil

membawa negara mereka kearah yang lebih maju.







III. PEMBAHASAN

Auguste Comte dalam buku Sosiologi suatu pengantar ( Soerjono Soekanto ) hal :

347 memaparkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke muka

serta untuk mengendalikan tujuannya. Pernyataan ini kemudian dikembangkan lebih

lanjut oleh Lester F.Ward dengan menggunakan istilah Social Telesis untuk

menunjukkan arah yang dituju suatu masyarakat. Hal ini kemudian lebih dikenal

dengan teori perencanaan sosal ( Social Planing ), yang ternyata dewasa ini

menjadi ciri masyarakat yang sedang mengalami perubahan atau perkembangan.

Menurut Sosiologi, suatu perencanaan sosial harus didasarkan pada pengertian

yang mendalam tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke

taraf modern dan kompleks dimana dikenal industri, peradaban kota, dan

selanjutnya. Selain itu, harus pula ada pengertian terhadap hubungan manusia

dengan alam sekitar, hubungan antara golongan-golongan dalam masyarakat dan

pengaruh-pengaruh penemuan-penemuan baru terhadap masyarakat dan kebudayaan.

Suatu perencanaan sosial haruslah didasarkan pada spekulasi atau idam-idaman

pada keadaan yang sempurna. Perencanaan sosial, dari sudut sosiologi, merupakan

alat untuk mendapatkan perekembangan sosial, dengan jalan menguasai serta

memanfaatkan kekuatan alam dan sosial serta menciptakan tata tertib sosial.

Selain itu, perencanaan sosial juga bertujuan untuk menghilangkan atau membatasi

keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan material atau teknologi.



Dapat kita lihat dari identifikasi permasalahan yang saya paparkan tentang

kemajuan yang di perjuangkan oleh RRC dari keterpurukan dengan lebel negara

dunia ketiga yang di cap oleh Negara Adidaya ( Amerika Serikat ) bila

dihubungkan dengan teori perencanan social maka dapat kita lihat bahwa RRC

memiliki perencanan social yang sangat berkompeten. Karena RRC mampu membuktikan

bahwa perencanaan yang mereka buat mampu mereka realisasikan walaupun dalam

jangka waktu yang lama dan hasil produk yang masih jauh dari mutu kelas dunia,

namun faktanya produk mereka bisa menembus beberapa negara berkembang dan secara

otomatis RRC pun di pandang sebagai negara berkembang bahkan lebih maju dari

negara-negara yang mengaku sebagai negara berkembang. Menurut saya benar apa

yang di paparkan oleh Auguste Comte bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk

melihat jauh ke muka serta untuk mengendalikan tujuannya. Jadi, walaupun manusia

itun berada pada ranah yang terpinggirkan seperti di negara duia ketiga, tetapi

apabila manusia yang ada di dalam masyarakatnya mampu melihat peluang dan

mengendalikan tujuannya maka pasti hal-hal yang hanya impian pasti bisa di raih.



Kemudian RRC pun mampu menjalin hubungan manusia atau social dengan negara

penghasil bahan mentah yang dapat mensuplay bahan-bahan industry yang RRC

butuhkan sehingga mudah dalam proses produksi barang yang akan dihasilkan, RRC

bisa menembus hubungan antara golongan-golongan dalam masyarakat dan membaca

pengaruh-pengaruh penemuan-penemuan baru terhadap masyarakat dan kebudayaan

sehingga RRC kemudian mengimitasikan produk unggulan yang dihasilkan

negara-negara maju. Jadi bisa disimpulkan bahwa Perencanaan sosial merupakan

alat untuk mendapatkan perekembangan sosial pula.



Dalam buku Ilmu Sosial dasar karangan Dr. M. Munandar Soelaeman dipaparkan

bahwa kemiskinan itu diantaranya yaitu kemiskinan buatan. Begitu pula dengan

kemiskinan yang di alami oleh RRC sebenarnya juga bisa digolongkan dalam

kemiskinan buatan, salah satunya karena struktur ekonomi, politik, social, dan

kultur. Jadi, apabila struktur tersebut bisa di benahi dengan perencanaan sosial

yang di usahakan dengan serius maka kemiskinan buatan akan segera teratasi,

namun membutuhkan waktu yang relative tidak singkat.



Selanjutnya dalam buku Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan karangan

Drs. M. Dimyati Mahmud memaparkan tentang Teori Pemrosesan Informasi, bahwa

orang atau manusia adalah pemroses informasi yang aktif ( teori kognitif ). Di

prakarsainya pengalaman-pengalaman yang mengarah pada belajar, dicarinya

informasi-informasi untuk memecahkan persoalan dan disusunnya kembali hal yang

telah diketahuinya untuk belajar lebih lanjut. Kalau ada tujuan yang ingin

diraihnya, secara aktif dia memilih, berbuat, menunjukkan perhatiannya dan

melakukan banyak hal yang lain. Lagi-lagi menurut hemat saya RRC berhasil karena

salah satu usahanya yang tidak putus asa dalam pemrosesan informasi yang di

kumpulkannya kemudian di prosesnya untuk menghasilkan suatu produk yang hampir

mirip atau bahkan sedikit lenih unggul dari negara berkembang. Salah satu

contohnya blackberry buatan RRC yang kini merajai pasar Indonesia, kini memiliki

video call, sedangkan Blackberry butan Jerman baru punya aplikasi Blackbery

Masseggers untuk sesama pengguna.









IV. KESIMPULAN

Dari permasalahan yang saya angkat diatas, dapat saya simpulkan bahwa sebenarnya

negara dunia ketiga pun memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama untuk bisa

setara dan maju ke tingkat berikutnya, baik itu negara dunia kedua maupun

sebagai negara dunia pertama yang merajai dunia tau lebih dikenal dengan negara

maju. Beberapa teori yang bisa dikaitkan dengan permasalahan tersebut yaitu

teori perencanaan sosial dan teori pemrosesan informasi yang dapat membawa suatu

negara keluar dari permasalahan kemiskinan buatan yang bisa membawa dampak pada

label “Negara Dunia ke Tiga”.







V. DAFTAR PUSATAKA



Buku :

Dimyati Mahmud M. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu pendekatan Terapan. BPFE :

Yogyakarta.



Faturochman. 2006. Pengantar Psikologi Sosial. Pusataka : Yogyakarta.

Ritzer George, J.Goodman Douglas.2008 Teori Sosiologi Edisi Terbaru. Kreasi

Wacana : Yogyakarta.

Soekanto Soerjono.2009. Sosiologi Suatu pengantar. PT.Raja Grafindo Persada :

Jakarta.



Soelaeman Munandar M. 2000. Ilmu Sosial Dasar : Teori Dan Konsep Ilmu Sosial.

PT.Refika Aditama : Bandung.



Soemanto Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.

PT. Rineka Cipta : Jakarta.



Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Ketiga
THOLOS ( ALAT KOMUNIKASI MASA DEPAN )
 Tak lama lagi, fasilitas telewicara ( teleconference ) yang ada saat ini mungkin akan tampak kuno dan tidak lagi eksklusif. Karena sebuah perangkat teknologi baru bernama Tholos akan membuat setiap orang dapat melihat sepenuhnya dan berbicara langsung dengan orang atau lawan bicaranya yang berada di tempat yang terpaut jarak ratusan atau ribuan kilometer.


Orang yang mengembangkan system ini adalah Andreas Traint yang selama empat tahun terakhir telah memimpikan adanya system komunikasi jarak jauh itu. Traint, selaku kepala riset Tholos System, bersama timnya membuat prototype Tholos di Wina. Peralatannya asli berlayar raksasa saat ini masih berada dalam tahap pembuatan.


Untuk masa mendatang Sistem e-learning akan dijadikan alternative yang tepat untuk melakukan pembelajaran secara online, baik itu kursus maupun untuk meraih gelar.


Salah satu alat masa depan yang bisa membantu memperlancar kegiatan belajar secara online ini bernama Tholos,Tholos adalah sebuah alat komunikasi dimana akan membuat setiap orang dapat melihat sepenuhnya dan berbicara langsung dengan orang yang berada di tempat yang terpaut jarak ratusan atau ribuan kilometer.

Teknologi Tholos adalah perngkat gabungan televisi berlayar lebar dengan telepon. Sehingga dalam waktu bersamaan satu atau beberapa orang bisa saling berkomunikasi sekaligus melihat lawan bicaradengan utuh. Artinya, bukan hanya wajah saja yang terlihat namn dari ujung rambut keujung kaki.
 Tholos memanfaatkan layar silinder 360 derajat berukuran raksasa. Diameternya mencapai tujuh meter dan tinggi tiga meter. Layar Tholos dirancang untuk mampu menghasilkan gambar yang jernih dan simultan. Sehingga, diharapkan mereka yang berbicara mengunakan Tholos seakan merasakan pembicaraan secara langsung tak terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilometer.

Proyek Tholos adalah ambisi terbesar perusahaan teknologi Tholos System yang berbasis diWina, Austria. Teknologi Tholos adalah perngkat gabungan televisi berlayar lebar dengan telepon. Sehingga dalam waktu bersamaan satu atau beberapa orang bisa saling berkomunikasi sekaligus melihat lawan bicaradengan utuh. Artinya, bukan hanya wajah saja yang terlihat namn dari ujung rambut keujung kaki.


Memang, perangkat ini dalam tahun-tahun awalnya belum bisa menjadi alat rumah tangga seperti telepon. Dengan ukuran yang besar, Tholos hanya dipasang di ibukota. Tholos memanfaatkan layar silinder 360 derajat berukuran raksasa. Diameternya mencapai tujuh meter dan tinggi tiga meter. Layar Tholos dirancang untuk mampu menghasilkan gambar yang jernih dan simultan. Sehingga, diharapkan mereka yang berbicara mengunakan Tholos seakan merasakan pembicaraan secara langsung tak terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilometer.


Tholos menggunakan high definition television tecnology (HDTV) atau perangkat teknologi televisi berkemampuan tinggi untuk menampilkan gambar yang sempurna. Teknologi Tholos memanfaatkan layar proyeksi yang sudah jarang digunakan. Kameranya memiliki resolusi tinggi dengan layar televisi yang aman dari tindakan vandalisme seperti graffiti atau aksi corat-coret.


Pembukaan layer mekanis pada HDTV dihubungkan dengan kamera yang mengarah langsung ke objek. Kemudian layar proyektor menampilkan objek yang berada di negara lain. Sistem komunikasi Tholos masing-masing memiliki lima kamera dan lima layar proyektor. Setiap kamera akan saling berhubungan dengan Tholos di negara lain memanfaatkan serat optik berkecepatan tinggi. Sedangkan perangkat audio dengan 22 buah mikrofon dan pengeras suara di tempatkan di bagian samping Tholos.


E-Learning ( Sistem pembelajaran Online )


Dalam aplikasinya nanti, Tholos dapat digunakan dalam Sistem E-Learning yang merupakan sebuah layanan aplikasi bimbingan belajar secara online yang praktis dan efisien yang dipergunakan untuk membantu siswa/mahasiswa dalam proses pembelajaran.


Proses pembelajaran ini dapat dipergunakan kapan dan dimana saja dengan bimbingan langsung dari tenaga pengajar yang professional.


Tujuannya yaitu dengan berkembangnya zaman maka kebutuhan akan ilmu pengetahuan pun semakin besar, untuk itu layanan ini sangant cocok bagi siswa siswi yang ingin belajar secara praktis dan efisien.bimbingan belajar ini bisa dilakukan kapan dan dimana saja tanpa ada batas waktu dan tempat karena dapat diakses melalui komputer mereka dari seluruh dunia.


Dengan adanya e-learning ini maka kedepannya diharapkan agar seluruh siswa bisa memilih layanan ini sebagai alternative pilihan bimbingan belajar karena layanan ini sangat membantun dan mempermudah dalam proses belajar mengajar.


Layanan E-learning lebih bersifat umum yang bisa di akses oleh semua siswa maupun mahasiswa diseluruh dunia yang bisa dipilih oleh siswa/mahasiswa sesuai dengan kebutuhan mereka.


Ketersediaan perangkat


Ketersediaan perangkat saat ini yang mendukung Sistem E-Learning antara lain:


1.Adanya perangkat hardware yang ikut mendukung dalam mengakses E- Learning yang akan didapatkan, seperti computer, jaringan internet, dan sebagainya.


2.Adanya software yang ikut mendukung berupa aplikasi pendukung untuk mempermudah dalam membantu proses pembelajaran.


Misalnya: conversation melalui room chat atau forum, website, dan sebagainya.


3.Modul berupa buku dan materi dalam bentuk format (mis: pdf,word,power point), CD tutorial, dan sebagainya.


4.adanya hubungan dengan lembaga bimbingan belajar yang lain sebagai partnership.


5.database


Ketersedian info pendukung


Adanya ketersediaan info pendukung berupa dukungan dari departemen pendidikan mengenai pendidikan nonformal yaitu: Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.


Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.


Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:


1. lembaga kursus,


2. lembaga pelatihan,


3. kelompok belajar,


4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan


5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.


Aplikasi Yang Tersedia


http://www.elearners.com/ adalah salah satu lembaga kursus yang telah mengimplementasikan bimbingan belajarnya secara online.bahkan bukan Cuma sebagai media bimbingan belajar berupas kursus saja melainkan kita juga bisa mengambil gelar bachelor’s degres, master’s degres hingga doctoral degres secara online, dengan mengikuti jadwal dan kalender akademik yang telah ditentukan oleh pihak kampus.


Sumber:


Buku


Rochim H.Syaiful. 2009. Teori Komunikasi ( Perspektif, Ragam, & Aplikasi ).


Rineka Cipta : Jakarta.


Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi informasi. Bumi Aksara : Jakarta.


Internet


http://www.smka-smr.sch.id/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=265





RITUAL “NGEMUBUR” DI KABUPATEN BANGKA BARAT
( Kajian Sosial Budaya Adat Istiadat Masyarakat Pertanian )
I. Pendahuluan
Awal mulanya, manusia mempertahankan hidupnya dengan cara berburu dan meramu. Kemudian seiringnya waktu, terjadilah pergeseran mata pencaharian hingga pada aktivitas bercocok tanam. Ini merupakan satu tahap revolusi kebudayaan yang pesat dalam sejarah hidup manusia dan berpengarh terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Revolusi kebudayaan itu menunjukkan bahwa manusia boleh menikmati dan mereguk suatu anugerah secara Cuma-cuma dari alam. Dapat dilihat betapa besarnya daya dukung dan daya topang alam terhadap pertanian yang menjadi tumpuan hidup-mati Petani. Kegiatan adat istiadat yang bermotif ekonomi ini pun melahirkan tatanan kehidupan sosial. Makalah ini akan menyajikan tentang ritual adat istiadat masyarakat Pertanian di Kabupaten Bangka Barat dan menjabarkan bentuk-bentuk atau tata cara pelaksanaan ritual “Ngemubur”, kemudian objek kajian adat istiadat masyarakat Pertanian tersebut akan di identifikasi dan dibahas atau dianalisa dengan dengan menggunakan tori-teori kebudayaan. Dengan tujuan agar kita dapat mendata kultur Petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sampai sekarang masih tetap dipertahankan dan menjadi salah satu asset budaya Daerah yang menopang asset budaya Nasional. Adapun ritual adat istiadat yang kami bahas yaitu tentang “ngemubur”, yaitu sebuah adat yang dilakukan masyarakat Kabupaten Bangka Barat pada saat musim bercocok tanam padi tiba. Yang menarik disini adalah kaitan antara adat kebiasaan “ngemubur” dengan pola kehidupan sosial budaya masyarakat pertanian tesrebut.

II. Identifikasi Masalah
Ritual yang sering dilakukan masyarakat pertanian di daerah Kabupaten Bangka Barat ini dinamakan “Ngemubur”, yaitu menyajikan hidangan pembuka bagi orang-orang yang ikut dalam menanam padi sebelum bekerja untuk menanam padi. Secara umum, adat istiadat yang sekarang ini jarang dilaksanakan lagi dikarenakan perubahan cara berpikir masyarakat yang dipengaruhi oleh modernisasi.

Jenis-jenis dari bubur yang dimasak ada tiga macam, yaitu bubur Bijan, Bubur Kacang hijau, dan bubur beras. Mereka dapat memilih bubur mana yang akan dimasak dan disajikan sesuai dengan selera, tetapi biasanya yang dimasak yaitu jenis bubur kacang. “Ngemubur” biasanya dilaksanakan sebelum penanaman Padi atau “Beruma”. Orang yang memasak bubur yaitu tuan rumah dan dibantu oleh keluarga atau tetangga terdekat. Proses Ritualnya yaitu acara makan bersama di rumah pemilik lahan yang akan di Tanami padi. Adat petani yang dikenal dengan istilah daerahnya “Ngemubur” ini tergantung Tuan rumah, ada yang dilakukan di rumah kampungnya dan ada juga yang dilakukan di rumah kebunnya. Orang-orang yang ikut dalam ritual ini berasal dari pihak keluarga dekat, orang-orang yang di upah ( “Nugal” dan “Ngemenih” dan orang yang ikut “ Besaoh”. “Nugal” yaitu proses pembuatan lubang untuk menanam benih padi, lubang dibuat dengan menacapkan kayu-kayu ke lahan yang akan ditanami benih padi, pekerjaan ini dilakukan oleh laki-laki. “ Ngemenih” yaitu proses tabur benih padi ke lubang-lubang yang telah dibuat, pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Maksud dari “Besaoh” dalam adat istiadat “Ngemubur” ini yaitu sistem penanaman padi secara bergiliran dari pemilik kebun yang satu dengan pemilik kebun yang lain tanpa sistem upah.

III. Pembahasan
Dalam buku Teori-teori Kebudayaan dipaparkan tentang pemikiran Emile Durkeim tentang masyarakat, terdapat 4 pilar-pilar utama pendukung masyarakat budaya, yaitu :

1. The Sacred ( yang keramat )

2. Klasifiasi

3. Ritus

4. Ikatan Solidaritas

Durkheim mempersepsi bahwa masyarakat sebagai satu kesatuan yang dirangkai secara internal oleh ke 4 pilar diatas.

1. The Sacred ( yang keramat )

Yaitu nilai-nilai yang disepakati yang berperan menjaga keutuhan dan ikatan sosial sebuah masyarakat serta secara normativ mengendalikan gerakan dinamika sebuah masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah nilai yang disakralkan atau disucikan. Yang sakral itu dapat berupa simbol utama, nilai-nilai, dan kepercayaan yang menjadi inti sebuah masyarakat.

2. Klasifikasi

Klasifikasi masyarakat yang paling primordial didasarkan pada dimensi normatif dan religius. Dimensi normative dan religius itu menjadi design umum yang terdapat dalam kesadaran kolektif masyarakat. Jadi, adanya tindakan simbolik menghukum dan hukuman yang berguna untuk menyadarkan kembali masyarakat pada tuntutan moral dan untuk menjaga persatuan komunitas yang dibutuhkan secara sosial dan kultural.

3. Ritus

Kesatuan yang dibangun atas dasar kepentingan bersama yang suci ini melahirkan ritus sosial, bentuknya seperti perayaan-perayaan, festifal, dan acara-acara budaya dalam masyarakat. Ritus diadakan secara kolektif dan regular agar masyarakat disegarkan dan dikembalikan akan pengetahuan dan makna-makna kolektif. Dalam ritus dihadirkan kembali makna realitas dan ikatan sosial dalam masyarakat ( makna social ). Ritus merupakan proses rekreasi masyarakat, yaitu melalui bentuk-bentuk ritus tersebut.

4. Ikatan Solidaritas

Membangaun ikatan keutuhan masyarakat melalui ritus-ritus yang dilakukan didalam kelompok masyarakat tersebut.

Ritual “Ngemubur” yang kami bahas ini menurut analisa kami merupakan salah satu bentuk ritus yang dapat menciptakan ikatan solidaritas. Namun, adat istiadat yang merupakan asset Kabupaten Bangka Barat yang sudah hampir tidak dapat kita jumpai lagi ini diadakan secara berkelompok dan regular. Tujuan dari adat budaya masyarakat Kabupaten Bangka Barat ini juga yaitu berperan menjaga keutuhan dan ikatan sosial dalam masyarakat petani padi. Dalam pemikiran Durkheim, terdapat pilar yang berupa klasifikasi, adat istiadat “Ngemubur” yang kami bahas ini tidak ada hal tersebut, karena tidak ada hukuman bagi petani padi yang tidak melakukan ritual “Ngemubur” ini.

Menurut kelompok kami, makna di balik adat istiadat “Ngemubur” ini yaitu proses pembentukan solidaritas sosial. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani dengan komoditi berupa padi ini mengusahakan lahirnya kekerabatan diantara mereka. Disini dapat kita analisa bahwa mereka berusaha agar tidak terjadinya kesenjangan sosial. Seperti yang kita ketahui dari pembahasan, jelas diketahui bahwa adanya kaum pemilik modal dan lahan serta ada kaum pekerja. Diantara pemilik modal dan lahan pun terjadinya hubungan kerjasama yang disebut “ besaoh”, hal ini merupakan tindakan sosial yang telah menjadi budaya dalam masyarakat pertanian tersebut.

Namun dalam perkembangannya sekarang ini, terjadinya revolusi dibidang adat istiadat yang dahulu menjadi salah satu ritual masyarakat petani di Kabupaten Bangka Barat ini, dikarenakan banyaknya pemilik modal dan lahan mengalih lahan pertanian mereka menjadi lahan tambang inkonvensional. Para pekerjanya pun yang biasa “Nugal” dan “Ngemenih” telah beralih pekerjaan menjadi buruh tambang. Hal ini dikarenakan pendapatan di bidang tambang inkonvensional lebih besar dalam waktu yang tidak lama, dari pada harus menunggu masa penanaman dan masa panen padi yang memerlukan waktu relativ lama.

Tanpa mereka sadari bahwa peralihan pekerjaan ini mengikis rasa solidaritas sosial yang mereka bentuk dari adat istiadat “ Ngemubur” tersebut. Seiring perkembangan zaman, karena pengaruh modernitas dan peralihan mata pencaharian dari bidang pertanian ke bidang pertambangan ini, mengakibatkan adat istiadat “Ngemubur” tidak lagi menjadi media pembentuk integritas dan solidaritas social karena sudah tidak lagi diterapkan dalam masyarakat pertanian tersebut.

IV. Kesimpulan
Ritual “Ngemubur” ini merupakan salah satu bentuk ritus yang dapat menciptakan ikatan solidaritas dalam masyarakat petani, khususnya petani padi. Acaranya diadakan secara berkelompok dan regular dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan ikatan sosial dalam masyarakat petani padi. Mereka berusaha agar tidak terjadinya kesenjangan sosial. Karena pengaruh modernitas dan peralihan mata pencaharian dari bidang pertanian ke bidang pertambangan, mengakibatkan adat istiadat “Ngemubur” tidak lagi menjadi media pembentuk integritas dan solidaritas sosial karena sudah tidak lagi diterapkan dalam masyarakat petani padi tersebut.

Permasalahan di bidang kebudayaan ini harus mendapat perhatian dan interpensi Pemerintah Daerah agar adat istiadat “Ngemubur” ini dapat di hidupkan kembali karena ini merupakan salah satu asset Daerah yang harus dilestarikan untuk membentuk solidaritas social dan integrasi diantara masyarakat pertanian.

Strawberry ShortCake...Do You Like ? ? ?
Dear My Sist...so Sweet banget yaa ni gadiz kecil yang akrab sama seEkor Meong...top marGotop sama Picture Strawberry pulaaa...ada tuch sobat Gw yang begono..kecilnya sama, suka meong juga & suka sama yang berbau-bau Strawberry...tapi bukan gadis kecil lagi...tapi wanita kecil...wakakakakaak...OooH My Sist "Dont Be Angry yee"...

The Yellow Birds
Hai Sist..kebayang G lo kalo ada yang demen sama tokoh kartun yang satu ini truuz body nya rada-rada mirip gitchuu...wakakakak...kepalanya Gd & body nya kuruy....ibarat kata nich ya kayak orang busung lapar, tapi bedanya kalo busung lapar perutnya yang Gd... wakakakak..."Dont Be Angry key"

Tweety ini siapa yang punya ?
Hai Sist...Kebayang G Lo sama orang yang suka sama Tweety ini body nya juga mirip...Heheeeheee...Kepala Gd & punya badan Kuruuuz...waduuh kayak orang Busung Lapar, cuma bedanya kalo busung lapar perutnya yang Gd..kalo yang satu ini niich, kepalanya yang Gd...wakakakaaak..."Dont Be Angry key"..
Hiburan Buat Sobat-Sobat Kyuu
Yaaa antara percaya atau tidak hari gini masih ada aja tua-tua masih demen sama tokoh kartun...Oke lah kalo Begitu Gw sajikan aza buat yang suka...ibarat makakan tuch yaaach..."Selamat Menikmati"

produk import gitu lhooooh
"Yuhuuuu...nyuumi....masyarakat Indonesia sekarang sedang terfokus dengan makanan yang satu ini nich...waduuuh, saya rasa kita harus lebih bangga terhadap makanan khas daerah kita dunk...terutama makanan tradisional Indonesia...biar G punah & G diakui negara lain"
  • Provinsi Kep.Bangka Belitung

    Provinsi Kep.Bangka Belitung

    Pengikut

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Pangkalpinang, Bangka Belitung, Indonesia
    presenter news n host talkshow di tv lokal bangka belitung

    Kontak YM